Sabtu, 21 Januari 2017

Tatapanmu



                Aku mengenal seorang lelaki yang belum matang jika kusebut pria. Dari ketidaksengajaan yang mungkin sudah direncanakan olehNya. Kala itu aku duduk dibangku Sekolah Menengah Atas dengan sistem ketika ujian teman sebangkunya adalah kaka kelas mungkin tujuannya agar tidak bias saling mencontek atau mungkin untuk mengajarkan bagaimana cara kaka kelas menyayangi adik kelasnya heeee. Tak heran, setiap ujian aku selalu duduk di barisan depan karena namaku berawal dari huruf A.
                Satu dua hari aku masih mengerjakan soal dengan tenang tanpa merisaukan apapun, ya dikit-dikit bengong lagi ujian wajar kan ? hee. Sampai suatu ketika saat aku masuk kelas entah ada angin ribut yang berhembus dari mana, muncul bau bau konspirasi yang tak mengenakkan hati. Aku berjalan dengan penuh tanya menuju bangku ujianku, suasana kelas saat itu masih heboh dengan aku yang masih terlihat bodoh. Akhirnya aku memberanikan diri menanyakan kaka kelas yang sebangku denganku, “Teh ada apa kok kelasnya rusuh banget hari ini?”. Sembari menunjuk seorang lelaki yang berada dipojokan teteh itu jawab, “Si Nanda tuh katanya suka sama angkatan kamu”. Aku berlalu dan tak menghiraukan bakal calon gosip tersebut.
                Tanpa aku sangka ternyata bakal calon gosip yang kemarin dirumorkan akhirnya menjadi gosip seutuhnya dihari berikutnya. Dan perempuan yang selama dua hari ini dibincangkan dengan serius tapi gak santai adalah aku. Setelah kejadian itu, beberapa hari selanjutnya aku menjadi salah satu siswa yang sangat ditunggu kehadirannya untuk dibully z.z. Aku mengabaikan dengan segera segala bentuk perbullyan yang ditujukan untukku. Namun ada satu yang tak bisa aku abaikan, kamu yang duduk di belakang bangku aku saat itu. Kami tak banyak bicara hanya bersapa layaknya adik kelas dan kaka kelas yang baru saja kenal, seadanya. Tapi ada yang lain yang tak bisa diungkapkan oleh kata-kata tapi oleh mata.
                Ujian akan segera usai pada dua hari kedepan, namun semakin ada yang aneh saat aku mengerjakan soal ujian. Rasa-rasanya ada tatap yang tertuju padauk, ini bukan perihal kawanku yang mencontek isi ujianku. Tapi, ini tatap seorang lelaki kepada seorang perempuan dengan penuh pengharapan, ah entahlaaaaah. Ujian selesaaaai. Namun masih ada urusan yang belum usai sepertinya. Tapi biarlah, cerita tatap misterius ini biar ku simpan sendiri sampai nanti ada yang berani unjuk diri siapa pelaku dari penatap di penghujung hari.
                Satu minggu berlalu, tetiba nada ponselku berbunyi dan ternyata ada sebuah pesan dari nomor yang dikenal. Singkat percakapan kami seperti ini, 
“Ini dengan Audi?” pesan pertama dia 
“Iya, ini dengan siapa?” kubalas
“Ini dengan Bayu” jawabnya
Aku berfikir dengan keras siapakah Bayu ini? Setelah mencaricari ingatan dalam otak kecil ini akhirnya kutemukan dia, ternyata dia adalah salah satu kaka kelas yang satu ruangan denganku saat ujian kemarin tentunya teman dari Nanda yang membuat ulah dulu.
                Saat itu aku membalas pesan dengan sekedarnya dan tidak terlalu aku tanggapi. Semakin sering aku berkomunikasi dengan Bayu semakin ada ketertarikan yang tak kupahami. Biarlah waktu yang menjawab ketertarikan jenis apa yang aku rasakan ini. Dia pria sederhana yang membuat aku terpana, bagaimana dengan dia ? entahlah. 
                Hari itu setelah kami dekat kurang lebih 1 tahun, tetiba Bayu membicarakan suatu hal yang tak asing dalam ingatanku. Dia memulai pembicaraan dengan ragu, “Di, kamu inget gak dulu kita pernah ujian satu ruangan?”.
“iya inget”, jawabku ringan.
“Pernah ngerasa aneh gak?”, tanya dia mulai sedikit tersipu.
“Aneh kaya gimana?” jawabku bingung.
“Ya aneh aja gitu, kaya ada yang ngeliatin waktu kamu ngerjain soal”.   
“Sedikit sih, tapi itu perasaan aku doang kayanya” jawabku sambal mengingat. 
“Tau ga ?”
Seketika mulutku rasanya kaku dan ingatanku melayang pada kejadian 1 tahun lalu. Jadi dia pemilik tatap itu. Tatap yang membuat aku berharap. Berharap dia yang memberi tatap tak memberi pengharapan lalu menguap dan lenyap.  Satu rahasia terungkap -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar