Senin, 04 Februari 2013

PENGORBANAN

Cinta adalah sesuatu yang abstrak, susah di tebak, tapi mirip juga sama jelangkung haha datang tak di undang pulang tak di antar. Cinta, jika kita membahas cinta gak akan cukup sehari dua hari tiga hari seminggu dua minggu deh kayanya, hehe alay ya ?
Tapi alay ga alay itulah CINTA. Cinta itu perasaan semua umur, bayipun merasakan cinta dari ibunya, si ibu juga dapet cinta dari ayah, nenek cinta kakek, remaja cinta remaji haha loh ko remaji ? pemuda sama pemudi lebih pas kayanyaJ .. semua makhluk hidup juga cinta ALLAH.
Namun  terkadang cinta itu rasanya berbeda-beda ada asem asin manis, nano nano kaleeeee. Ciyusan cinta itu satu kata sejuta rasa begitulah kata pujangga. So menurut mu cinta itu apa ?
Ini nih cerita cinta SMA aku,,,
SMA Negeri 1 Bina Nusantara, itulah nama SMA yang selama 3 tahun kedepan aku akan menjadi salah satu penghuninya. Mulai dari penyiksaan selama satu pekan baru aku diresmikan menjadi siswi SMA favorit disekitanya.
Mungkin aku salah satu gadis yang beruntung mendapat kelas beserta isinya yang nyaman untuk dihuni. Sepuluh Tiga, dengan berbagai masalah yang mengiringi kami menuju berbagai penghargaan. Best class, kompak, gokil, pokonya manteeeeep .
Eits tunggu dulu, bukan berarti kelas gokil dan kompak tak disertai orang-orang yang use. Ada beberapa orang yang memang dianugrahi watak yang sedikit menyebalkan. Ya sedikit, sedikit sedikit lama-lama menjadi bukit. Intinya nyebelin abis, diabisin sama dia nyebelinnya. Eh astaghfirullah...maafin ya allah ngomongin orang hehe
Tapi hikmahnya, tanpa dia kelas kita ga sempurna, kalau gokil semua tanpa ada yang usenya kan kurang garem dikit, emangnya sayur -_-‘’. Dengan adanya dia, kita dapat mengetahui sedikit banyak sifat manusia di dunia. Cuma bisa ngomong dan ga di lakuin, atau Cuma bisa ngelarang orang tapi dia sendiri ngelakuin. Ya begitulah bibir manusia, kadang tidak sesuai dengan hati nurani.
***
Layaknya sebagai seorang remaja yang normal, hati ini pernah disinggahi oleh cinta. Cinta dari kacamata orang yang sedang jatuh cinta yang katanya buta. Cinta kepada seorang pria tinggi dan putih tapi nampaknya sedikit telmi. Namun aku ulangi ‘’cinta dari kacamata orang yang sedang jatuh cinta”, meski sedikit telmi aku anggap sangat jenius. Kejeniusannya melewati Enstein dan thomas alfa edison, sayangnya Cuma lewat bukan melebihi hehhe. Tapi bagaimanapun dia, kekurangan dan kelebihannya aku terima atas nama cinta. Hati ini seakan tersihir oleh kesederhanaannya.
Cinta itu nampaknya hanya sesaat, datang tak di undang pulang tak di antar. Tiba-tiba menghilanglah sang pujaan hati ini dari relung kalbuku. Sebenarnya bukan tanpa alasan cinta itu pergi. Menurut gosip dan fakta yang beredar dia sudah memiliki seseorang yang mengisi hatinya. Terpaksa deh aku usir dia dari hati ini.
Siap-siap cari penghuni baru..
Banyak yang aku kagumi namun tak aku cintai, berbeda dengan pria yang satu ini aku mengaguminya sekaligus mencintainya. Yuhuuuuu penghuni baru telah nampak. Seseorang pernah berkata “jangan lupakan orang yang telah membuatmu kecewa, diakui atau tidak dahulu dia yang membuat kita bahagia. Maka ubah posisi dia di hatimu jangan membuang dia dari hidupmu”. Super bukan Pa Mario ? hehe
Sambut cinta yang baru dengan sedikit senyuman yang dibumbui doa. Lagi-lagi kesederhanaan yang membuat aku kagum. Tak tampan tapi menawan, menawan hatiku yang sedang melayang. Sungguh indah cinta itu bila sedang mekar, semoga tak layu dan mati.
Tak ada aral melintang, semuanya berjalan sesuai doa dan harapan. Setiap kejadian yang aku lewati, setiap perasaan yang aku rasakan, selalu aku ceritakan pada sosok yang aku anggap sebagai sodara tua. Tak sah rasanya bila semua yang aku rasakan tak aku ceritakan padanya. Inilah rasanya cinta seorang abang terhadap adenya. Perlindungan yang dia berikan, nyaman rasanya. Tak sedikitpun aku takut dengan   bahaya di depan mata asalkan disampingku ada dia.
Hingga suatu saat aku melupakan sejenak mengenai cinta yang selalu aku harapkan akan datang secepat mungkin, cinta terhadap lawan jenis. Namun aku sadari, semua rasa itu mengganggu kehidupan sosialku. Semua yang aku fikirkan hanya cinta kepada laki-laki. Aku lupa akan sahabat yang selalu ada disaat kita terluka, tertawa, menderita, bahagia. 
Ketika kita terlibat dalam suatu hubungan percintaan, tak bisa di pungkiri ada ikatan diantara keduanya yang membelenggu satu sama lain. Yang seharusnya kita memiliki teman 10, 5 orang perempuan dan 5 orang laki-laki, namun karena ikatan tadi kita hanya memiliki 5 orang teman perempuan atau sebaliknya karena ada ikatan tadi.
Ketika kita memiliki pacar, sebagian besar waktu kita tersita olehnya. Teman ? dilupakan untuk sementara waktu. Selagi pacaran kemana-mana berdua, diajak kesini mau kesana mau kemana-mana mau. Dipegang ini itu ga bisa nolak. 
Tiba saatnya masalah menerpa dan mereka berpisah, apa yang terjadi ? PENYESALAN ! Waktu tak bisa di ulang, waktu kita yang berharga menghilang tak berguna.
Itulah yang membuat aku melupakan sejenak tentang percintaan.  Aku nyaman akan semua nasihat yang diberikan oleh kaka angkatku. Dia sering mengatakan,’’ aku menyayangimu sebagai adik bukan yang lainnya”, dan akupun mengatakan hal yang sama. Itulah komitmen kami untuk tidak saling merusak perasaan ini.
Namun tak aku sadari aku terlalu nyaman, hingga perasaan yang aku takutkan itu muncul. Hati tak dapat berbohong, dan ternyata cinta itu datang. Aku memendam rasa yang tak seharusnya aku rasakan. Sampai saat ini dia tak mengetahuinya.
***
Suatu hari, seseorang menghampiriku dengan langkah tak yakin dan duduk disampingku. Aku tersadar dari lamunanku, ternyata itu sahabatku. Tasya,  itulah nama gadis cantik yang menghampiriku.
Dengan muka yang memerah dia berkata,”Pril, aku suka seseorang”.
Tanpa basa basi aku langsung menjawab dengan antusias, “sama siapa ? ayooo ceritain !”.
“aku suka sama adreas”, tersipu malu gadis itu menjawab.
Hening .... hatiku tersentak saat bibir kecil tasya mengatakan hal itu. Tak tau harus bagaimana aku merespon kalimat yang membuat hatiku lemas. Aku melamun ...
“Pril, kamu gak apa-apa kan ?”, pertanyaan tasya memecah lamunanku.
“hah ? oh ngga ga apa-apa, maaf ya brusan melamun, hehhe”, jawabku konyol.
“yakin kamu ga apa-apa ? jangan bocorin ini kesiapa-siapa ya. Awas loh ! aku bunuh kamu kalo sampe si Andreas tau .” dengan sadis dia mengancamku
“yakin se yakin yakinnya aku gak apa-apa, percaya deh. Diiiiiiiiiiih sama temen sendiri sadis, so afgan deh :P ” dengan becandaan aku memecah suasana.
Bel masuk berbunyi, karena kami berbeda kelas maka kami kembali ke kelas masing-masing. Saat berjalan memasuki kelas, aku masih memikirkan perkataan tasya. Sedikit sekali kemungkinannya dia bercanda. Ketika mendengar tasya suka sama andreas, hancuuuuuuuuuur hatiku. Andreas adalah kaka angkat sekaligus orang yang aku suka. Ya Tuhan bagaimana ini, aku menyukai orang yang sama dengan sahabatku.
***
Karena Andreas dan Tasya satu kelas, aku sempat menanyakan perasaan dia kepada tasya. Awalnya dia malu-malu dan tidak mengakui perasaan dia. Namun setelah suasana mencair, dia menceritakan semuanya. Dia menyukai suara tasya yang lembut dan berwibawa. Dan tak menutup kemungkinan dia menyukai Tasya secara keseluruhan. Untungnya sesi curhat itu lewat pesan singkat, jadi andreas tak melihat langsung air mata yang membanjiri wajahku. Seolah tangis ini mewakili hati yang mengungkapkan kekecewaannya. Disela tangis itu, aku coba mengungkapkan apa yang selama ini aku pendam. Namun semuanya di luar dugaan, dia hanya mencintaiku sebagi ADIK. Mungkin dia terjebak dalam keadaan yang sulit, akupun demikian. Sempat dia berfikir akan menjauhi aku dan Tasya, namun segera aku cegah. Karena aku tak mau melihat Tasya sedih dengan perubahan sikap Andreas yang dia tak mengerti.
Aku berbohong, ya aku berbohong untuk kebahagiaan mereka. Dengan so bercanda, aku membalas sms dengan riang, “hahhaa berhasil ! aku Cuma ngetes aja abang suka ga sama teman aku. Bohong bang, aku ga suka sama kamu. Mana mungkin aku suka sama abang aku sendiri. Hahaha kena jebakan betman :D mau di bantuin ga ngedeketin Tasyanya ? “. Entah perasaan apa yang membuat dia yakin aku tak sedang bercanda, dia yakin aku sedang membohongi perasaan aku sendiri. Tapi berulang kali aku meyakinkan dia bahwa aku hanya sedang mengetes dia.
Ingin aku rasanya mengatakan AKU SEDANG BERBOHONG, BERBOHONG UNTUK KEBAHAGIAANMU. AKU MENCINTAIMU. Haruskah aku menghancurkan hati suci dua insan yang sedang jatuh cinta? Atau aku hancurkan hati ini untuk orang-orang yang aku sayangi.
 JIKA MEMANG CINTA ITU MEMERLUKAN PENGORBANAN . Akan aku korbankan hati ini demi kalian. Bahagialah kalian demi aku pula. Meski semua itu mengharuskan aku tertunduk di depan kalian. Maaf..bukan aku tak ingin melihat kebahagiaan kalian, namun AKU TAK SANGGUP !

-SELESAI-

6 komentar:

  1. itu bukan pengorbanan itu nyakitin batin diri sendiri, belum tentu kn s tasya bkal ngelakuin hal yg sama kalau seandainya s pril ada d posisi s tasya... apa salahnya jujur ? hati seseorang kn g ada yg tau .

    BalasHapus
  2. mau jujur tapi mikir-mikir lagi. mereka udah saling suka kan ga lucu kalo aku ngancurin ?

    BalasHapus
  3. kalo andreas dan tasya tau semua ini , mereka akan pilih ga sakitin april . mereka pasti peduli sama april !

    BalasHapus
  4. haha tapi kayanya april ga akan biarin mereka pilih dia. hahha tapi wawlahu deh :D

    BalasHapus
  5. hmmm curiga pengalaman pribadi nih her

    mr.D

    BalasHapus
  6. haha , pengalaman pribadi bukan ya ?

    BalasHapus